Pemateri kelas menulis malam ini adalah Bapak Taufik
Hidayat, S.E, S.Si, M.Si. Beliau adalah seorang dosen dan penulis buku yang
sudah keliling 70 negara dan 5 benua.
Pak
Taufik Hidayat memiliki nama pena, TAUFIK UIEKS.
Beliau sangat memberi motivasi bagi saya dalam menulis, menurutnya menulis dari hasil perjalannannya ke beberapa daerah atau Negara, momen
yang ditulisnya adalah mengenai beberapa masjid yang pernah beliau kunjungi.
Setiap mengunjugi suatu tempat beliau selalu menyempatkan diri untuk
mengunjungi masjid, di tempat tersebut untuk beribadah dan menulis tentang
sejarah masjid tersebut. Sungguh menjadi inspirasi bagi saya tersendiri untuk
mengikuti jejaknya, karena menerut saya sebagai penulis pemula sedikit lebih
mudah ketika kita memainkan jemari kita di atas tools sewaktu merangkai
kata-kata sesuai dengan apa yang kita alami atau kita kerjakan. Bagi saya ini adalah suatu hal yang memudahkan dalam menulis bagi penulis pemula seperti saya.
Ada beberapa tulisan beliau, salah satunya artikel masjid Niujie di Beijing dalam buku
jejak langkah menuju Baitullah jilid ke 3. Malam itu Pak Taufik banyak bercerita pengalamannya menulis
bedasarkan perjalanan. Jadi dari suatu kisah perjalanan bisa menjelma menjadi
tulisan berbentuk artikel atau bahkan buku.
Pak Taufik memulai dengan memberikan contoh banyak
kisah perjalanannya yang selain ada di blog juga ada di majalah seperti
Intisari, majalah angkasa, majalah colour Garuda dll. Kemudian beliau
melanjutkan selain itu juga sebagian
menjadi buku .
Ini adalah beberapa buku karangannya dengan nama pena “Taufik
Uieks”
1 .Mengembara ke masjid -masjid di pelosok
dunia, peniti media tahun 2015
2,
1001 Masjid di 5 Benua, Mizan tahun 2016
3.
Jejak langkah menuju Baitullah jilid 1-3. Tahun 2020
4.
Tanasya ke Masa Depan Jikid 1-2
Jadi
perjalanan -perjalanan yang ditulisnya
dimulai sekitar tahun 2004 dan juga ada bukunya mengenai kisah perjalanannya ke Brunei merupakan kisah sejak
1997-2018. Dari perjalanan
yang dilakukan kemudian beliau jadikan artikel, dengan langkah-langkah seperti: Mengamati, Membuat foto, Diskusi wawancara, mencari
informasi tambahan, Mencari keunikan, Merangkum dalam tulisan. Menurut Pak taufik pada saat melakukan perjalanan apalagi ke manca negara
ada baiknya kita mengetahui juga sedikit banyak mengenai budaya, bahasa,
kebiasaan dan sejarah tempat yang dituju. Kita juga bisa bercerita berdasarkan
foto yang ada. Mengetahui kembali detail keadaan ruangan arsitektur bangunan
dsb, juga perhatikan siapa saja yang ada
suasana di sekitar cuaca dsb. Hal hal ini bisa jadi pemanis kisah kita, kata
pak Taufik.
Kemudian Pak Taufik memberikan beberapa contoh lagi,
yaitu beberapa tulisannya yang ada di majalah Intisari. Ini contoh artikel
dimana kita bisa menceritakan pengalaman kita travelling dengan foto-foto dan
menuliskannya untuk majalah agar bisa dinikmati orang banyak. Kita gunakan
bahasa yang sederhana , sinpel namun menarik. Jadi kita coba menciptakan semacam
branding pada tulisan kita. Dalam tulisan tulisan Pak Taufik juga sedikit
memasukan dialog atau percakapan dalam bahasa local, walau kita bisa sedikit sedikit, Ini akan membuat tulisan lebih menarik dan
hidup
Lalu bagaimana menulis
menjadi buku ?
Pengalaman Pak taufik menulis buku adalah kompilasi
beberapa artikel dengan tema yang sama. Misalnya mengenai perjalanan ke masjid
masjid . Satu demi satu artikel mengenai masjid dikumpulkan dan kalau sudah
banyak bisa menjadi buku. Jadi pada awal nya Pak taufik tidak menyangka bisa
jadi buku. Tapi begitu cara Pak Taufik untuk tiap pergi ke suatu kota atau
negara diusahakan mampir ke masjid. Setiap mampir diusahakan difoto dan
kemudian ditulis artikel mengenai masjid itu. Memang tidak mudah ketika di luar negeri untuk mencari majsid. Contohnya
Salah satunya tempat yang susah adalah
di Athena Yunani. Dimana setelah mencari akhirnya menemukan sebuah masjid rahasia di
bawah tanah dan bahkan menjadi marbot di
situ kala itu.
Ini ada
salah satu artikel Pak taufik: Ini link nya bisa dibaca.
https://www.kompasiana.com/taufikuieks/5508ea28813311931cb1e273/menjadi-marbot-di-masjid-bawah-tanah-di-athena-lawatan-ke-masjid-masjid-di-mancanegara-10
Ini artikel perjalanan
ke Meksiko yang ada di buku Tamasya ke masa depan Jikid 2. Siapa
sangka, di tengah gemerlapnya kehidupan malam di Broadway, tersimpan kisah
misteri arwah yang gentayangan di deretan Theatre yang menjadi salah satu ikon
Manhattan.
· https://risalahmisteri.com/detail/541/kisah-misteri-pertemanan--hantu-broadway-di-newyork
· Perjalanan misteri https://www.risalahmisteri.com/member/profile/31
· https://terbitkanbukugratis.id/taufikuieks/11/2020/gak-nyangka-di-brunei-ada-jalan-ong-sum-ping/ https://www.kompasiana.com/taufikuieks/5519e38ba33311681cb65971/secangkir-kopi-untuk-perdamaian-dari-rwanda
Ada yang menanyakan motivasi apa yang membuat Pak Taufik
bisa sukses terutama menulis?Motivasi ? Ini adalah keinginan kita untuk selalu maju
dna lebih baik dari sebelum nya ..saya sendiri
kalau dipikir sejak kecil belum pernah naim peswaat terbang hingga tamat
SMA juga belum pernah . Tapi sejak SMA suka menghafal peta buta dunia .. saya
menghafal negara bagian Amerika . Republik di jni Soviet dengan harapan suatu
saat bisa kesana .. siapa sangka thn 1989 saya bisa ke Amerika dan tahun 2008
bisa ke Rusia walau uni Soviet sudah tidak ada saya bis a berkunjung negata
Elsi Soviet seperti Georgia Latvia Azerbaijan Armenia belarus Latvia dll
Jadi dengan mimpi dan keinginan kuat kita akhirny bisa
.. dna sejak SMA saya kuga sangat mengagumi banyak penulis .. saya banyak
membaca tulisan Leo Tolstoy Ernest Hemingway dll kalau Indonesia saya namun
membaca b Pramoedya Anna’ya Toer .. saya mimpi suatu saat bisa menulis buku ..
walau belum bisa seperti mereka .. menulis itu dimulai dengan membaca
Seorang peserta menanyakan : bagaiman cara mengamati
dari hasil membuat foto sehingga jadi
tulisan yg enak di baca dan menarik?
Pak Taufik bercerita bahwa beliau memiliki keinginan untuk selalu maju
dan lebih baik dari sebelum nya. Menurutnya sejak kecil belum pernah naik
pesawat terbang hingga tamat SMA juga
belum pernah. Tapi sejak SMA suka menghafal peta buta dunia, dan. menghafal
negara bagian Amerika. Republik di Uni Soviet dengan harapan suatu saat bisa
kesana, siapa sangka tahun 1989 Pak taufik bisa ke Amerika dan tahun 2008 bisa
ke Rusia walau Uni Soviet sudah tidak ada beliau bisa berkunjung negara eks Soviet seperti Georgia Latvia Azerbaijan
Armenia Belarus Latvia dll
Menurutnya menulis dapat dilakukan dari sebuah foto
kita bisa mengenang kembali keadaan sewaktu kita disana. Kita gambarkan
situasinya atau keadaan sekitar atau juga bangunan yang kita amati. Lalu kita
tuangkan dalam tulisan. Dalam buku masjid beliau menceritakan, tentang sholat,
mimbar, mihrab, sajadah, karpet, dinding, langit langit masjid, dan orang-orang yang sedang sholat serta.dapat juga
isi khotbahnya.
Pak taufik menambahkan bahwa bahwa dari satu foto saja
kita dapat menulis jadi satu halaman. Dan supaya jadi enak dan menarik itu tergantung dari
gaya bahasa yang dipakai .. jangan monoton gunakan teknik-teknik menulis, kadang
kadang pakai flash back.
Kemudian pak Taufik melanjutkan cerita pengelaman
menulis tentang Makam Jendral Muslim
Nasionalis Di Taipei, ia mulai dari tertidur di kursi makam, kemudian
terbangun dan kemudian mulai dari perjalanan naik taksi menuju makam, kemudian lukiskan sepinya suasana
pemakaman arsitektur mausoleum tulisan arab dan Cina yang ada di pusara. Kutip tulisan yang ada cari tahu sejarah dsb. Dari
berkunjung ke makam kita bisa belajar
sejarah bahwa banyak jendral muslim yang ikut Chiang Kai Shek ke Taiwan waktu
Tiongkok dikuasai komunis . Bahkan jendral Bai ini jadi menteri pertahanan
Republik Tiongkok..
Rahasianya
agar tulisan kita menarik adalah usahakan kita mencari hal unik yang ada di
suatu tempat. Sejarah yg menarik, dan,
judul yang bikin penasaran. Misalnya artikel ketemu Gus Dur di masjid di Quanzhou
Tiongkok. Disini
Pak taufik ketemu dengan imam masjid. Bercakap cakap dalam Bahasa Arab, kemudian di
akhiri ketemu Gus Dur. Bahkan dengan memperhatikan papan nama bisa jadi artikel
menarik seperti artikel belajar bahasa Cina gratis di Brunei. Ini ada beberapa artikel PaK Taufik yang bias kita baca:
· https://www.kompasiana.com/taufikuieks/54f38056745513a42b6c77f2/di-brunei-belajar-bahasa-cina-gratis-loh
· https://www.kompasiana.com/taufikuieks/552950b96ea8341b568b45d0/cewek-matre-tidak-dapat-dibeli-dengan-dos-pesos-argentina
Selanjutnya Berdasarkan pertanyaan
salah seorang peserta belajar menulis Pak Tauffik menjelaskan bahwa cara
mengumpulkan bahan yang akan kita tulis ketika kita dalam perjalanan itusSederhana,
kalau kita ke masjid atau tempat wisata biasanya ada prasasti mengenai sejarah
masjid . Kita bisa Wawancara imam masjid atau penduduk setempat . Kadang kadang
ada brosur . Atau kalau mau tambah kaya
bisa cari info di internet .
Misalnya sebuah masjid di Wellington Selandia baru
bercerita bahwa yg membawa islam ke Selandia baru adalah pekerja tambang dari
Cina ..
Pak Taufik menjelaskan bahwa tujuan utama menulkis
suatu tempat yang dikunjunginya lebih
untuk kemanusiaan . Dengan menulis tempat-tempat di mana negara kita bisa
belajar bahwa manusia dimana saja sama saja. Ada yang baik dan buruk. Mata hati
kita jadi lebih terbuka atas keberagaman manusia.
Kita tidak akan sombong membanggakan bahwa negeri kita
saja yang paling indah bahwa bangsa kita yang paling sopan makanan kita yang
paling enak. Tapi kita akan lebih terbuka mengenai perbedaan budaya, bahasa,
seni dan lain lain. Bahkan dari
berkunjung ke kuburan kita bisa belajar sejarah dan budaya suatu bangsa.
Selain itu Pak Taufik menceritakan mengenai perjalanannya
ke makam dan kuburan monumen mausoleum dan juga sedikit menemani Travel misteri.
Ternyata seperti disebutkan tadi banyak yang bisa kita pelajari dari berkunjung
ke makam atau monumen atau memorial .
Sebagai
contoh saya berkunjung ke Rwanda Tempatnya ke Kigali. Disana ada sebuah museum
atau monumen korban genosida suku tutsi dan hutu. Kita belajar bahwa di atau
bangsa bisa masuk dalam kondisi kacau karena ambisi politik sekelompok orang, akibatnya
rakyat menjadi korban.
Hampir 1 juta orang meninggal dalam wakti 3 bulan salam
genosida di Rwanda, semua karena politik. Baik suku Huti dan tutsi sebenarnya sama sama
orang Rwanda, mereka agamanya sama, Kebanyakan mas ramai, Bahasa sama Kinyarwanda, tapi bisa terjadi
pembantaian Karena pergolakan politik
Luar biasa sekali materi perkuliahan malam ini,
sehingga membuat saya pribadi semakin semangat dan tertantang untuk menyiapkan
tulisan buku solo saya yang nantinya akan saya kirim ke penerbit. Semoga dapat
terlaksana dengan baik.
Alhamdulillah materi malam ini membuat saya lebih semangat
lagi dalam belajar menulis.
Salam Literasi