Jumat, 30 Juni 2023

"Ibadah Qurban dalam Kehidupan"


SMA Negeri 13 Banda Aceh
 

Mengimplementasikan Ibadah Qurban dalam Kehidupan

Kata Qurban  berasal dari Bahasa Arab qaraba-yuqaribu-qurbanan-qaribun, yang artinya dekat. Dengan begitu, makna qurban dalam istilah di sini berarti kita berusaha menyingkirkan hal-hal yang dapat menghalagi upaya mendekatkan diri kita pada Allah SWT. Penghalang mendekatkan itu adalah  berhala dalam berbagai bentuknya, juga seperti ego, nafsu, cinta kekuasaan, cinta harta-benda dan lainnya secara berlebihan.

Dalam konteks Idul Adha, pesan mendasar dalam perintah tersebut adalah agar manusia  tidak sesat dalam menjalani hidup. Untuk itu harus menjalin kedekatan dengan Allah SWT dan merasakan kebersamaan dengan-Nya  setiap saat. Karena manusia    mudah sekali terpedaya   oleh kenikmatan sesaat   yang dijumpai dalam perjalanan hidupnya, maka Allah memberikan  metode dan bimbingan untuk   selalu melihat kompas kehidupan berupa Shalat dan zikir  agara kapal kehidupan tidak salah arah.

Sebagaimana kita ketahui,  sesungguhnya sepanjang manusia dalam hidupnya  menyerahkan diri kepada Allah. maka seluruh  gerak dan diamnya, tidur dan jaganya  dihitung sebagai langkah-langkah ibadah.

Maka oleh sebab itu Islam menaruh perhatian terhadap niat yang menyertai  amal perbuatan manusia, karena nilai amal manusia  pada hakikatnya kembali kepada pelaku-pelakunya dan sangat tergantung  pada niatnya.  Sebagaimana Rasulullahs.a.w bersabda, yang artinya:

"Sesungguhnya sah atau tidak suatu amal, tergantung dari niatnya. Dan yang dianggap   bagi setiap  orang adalah   apa yang ia niatkan.  Maka barang siapa yang berhijrah semata-mata karena taat kepada Allah dan  Rasul-Nya, maka hijrahnya diterima Allah dan Rasul-Nya. Dan Barang siapa hijrahnya karena keuntungan dunia yang dikejarnya atau karena perempuan yang akan dikawininya, maka hijrahnya terhenti pada apa yang ia niati" (H.R. Bukhari, Muslim).

Begitupula kiranya dalam implementasi  ibadah qurban. Ada dua peristiwa penting yang secara serempak yang dilakukan  ummat Islam di dunia bertepatan  dengan hari raya Idul Adha. Pertama pelaksanaan ibadah haji di Makkatul Mukarramah. Kedua ibadah qurban yang insya Allah kita pun melaksanakannya. Qurban bermakna melakukan penyembelihan hewan qurban pada momen idul qurban.  Baik hari nahr tanggal 10 Zulhijah   atau hari tasyrik  11-13 Zulhijah.

Ibadah qurban yang dilakukan dengan cara menyembelih hewan qurban  pada hakekatnya adalah bentuk ekspresi keimanan dan ketaqwaan atas perintah  Allah SWT. Pengamalan qurban ini bersifat Ta'abbudi dan harus sesuai petunjuk   Allah dan Rasul-Nya. Memang secara fisik penyembelihan hewan qurban, tetapi hakikat yang sampai padaNya adalah bentuk  ketaqwaan. Hikmah yang kedua adalah  rasa syukur nikmat kepada Allah. Iabada qurban yang dilakukan kaum muslimin pada hakikatnya adalah rasa syukur dan nikmat yang Allah SWT berikan.

Allah SWT telah mengintruksikan kepada manusia khususnya orang Islam untuk mengungkapkan rasa syukur nikmatnya dengan istilah  Tahadduts bin ni'mah. Hikmah yang ketiga adalah  qurban adalah sebagai ungkapan simpati/empati terhadap sesama manusia. Ibada qurban yang dilakukan kaum muslimin ada dua dimensi pokok yaitu dimensi vertikal atau hubungan dengan Allah SWT sebagai landasan keimanan dan  ketaqwaan  serta dimensi horizontal atau  hubungan sesama manusia sebagai bentuk nyata hubungan sosialnya.

Sebagaimana sejarah Nabi Ibrahim SA. yang sangat mencintai anaknya, Nabi Ismail SA. sehingga Allah SWT menguji Nabi Ibrahim SA terhadap kecintaannya untuk di-qurban-kan sebagai wujud ketaatan terhadap perinta Allah SWT. Setiap sesuatu yang dicintai manusia dan kecintaannya terhadap sesuatu itu dapat membelenggu manusia untuk bertaqwa kepada Allah SWT.

Jadi, jika Ismali-nya Nabi Ibrahim AS adalah anak kandungnya sendiri, Ismail-Ismail kita saat ini bisa berwujud jabata, kedudukan, harta benda, harga diri, maupun profesi, termassuk di dalamnya mental korupsi, kolusi dan nepotisme serta serakah yang menguasai manusi. Apa yang menjadi kiasan sebagai 'Ismail' sesungguhnya adalah tiap sesuatu uyang membuat manusia  hanya memikirkan  kepentingan diri sendiri, dan setiap sesuatu yang dapat membutakan mata hati dan menulikan  telinga manusia  dari hiadayah Allah SWT. Maka kiranya apa dan siapapun 'Ismail' itu harus di-qurban-kan dibumi yang fana ini, sebagai bukti keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Inilah  sejatinya makna terpenting Idul Qurban, yakni tumbuhnya sikap kesediaan berqurban dalam konteks sosial yang lebih luas. Kapan dan dimanapun kita berada rela memberikanpengorbanan yang tulus demi kemaslahatan ummah.

Warga SMA Negeri 13 Banda Aceh dalam hal ini juga melakukan ibadah qurban yang pada kesempatan ini menyembelih 4 ekor kambing dan 1 ekor sapi dimana pelaksanaannya dilakukan pada hari tasyrik yaitu 11 Zulhijah yang bertepatan pada hari Jum'at. Daging qurban dibagikan kepada yang berhak, seperti para shohibul qurban  (orang yang berqurban dan mereka yang berhak mendapatkan sepertiga daging qurban), fakir miskintetangga sekitar, teman dan kerabat (masyarakat Gampoeng Jawa yang merupakan tempat SMA Negeri 13 Banda Aceh berada). Sebelumnya panitia melakukan pendataan warga dengan katagori mustahik dengan cara mendatangi warga yang masuk dalam katagori mustahik dengan mendatangi rumah-rumahnya.

Alhamdulillah sebelum shalat Jum'at pelaksanaan qurban telah selesai dan langsung dibagikan kepada para shohibul qurban dan  masyarakat sekitar. 

Berikut foto-foto pelaksanaan kegiatan qurban SMA Negeri 13 Banda Aceh tahun 2023: