Kamis, 05 November 2020

Penerbit Buku Sasaran

 

 

                                   Pengamat Trend Konten Buku  Yang Tersebar Di Pasar

 

Rabu tanggal 4 November merupakan hari kelahiran putri manisku Tharisha Maisya, sore selesai menunaikan tugas berbagi materi dengan Ibu-Ibu PKK Kabupaten Biereun di Hotel Grand Nanggro Di Kota Banda Aceh, aku mengajak Maisya, papa dan Ibu kandungku untuk merayakan hari ULTAH-nya  yang ke 12. pukul 18.30 setiba kembali di rumah aku bergegas langsung menyelesaikan shalat magrib dan segera membuka gawaiku untuk mengikuti kuliah on line malam ini dengan  narasumber hebat yaitu Mas Edi S.Mulyanta. Beliau adalah Manajer Operasional Penerbit Andi.

Materi kuliah Pak Edi malam ini adalah  menyambung materi-materi pembicara sebelumnya, ia akan berbagi pengalaman hampir 20 tahun mengelola penerbitan, tugas beliau adalah mengamati trend konten buku yang tersebar di pasar, kemudian memberikan resume tema apa yang sedang menarik pasar pada saat itu. Kemudian kita petakan pesaing, dan target penulis yang menjadi sasaran. Setelah resume kita temukan, langkah selanjutnya adalah mencari prospek penulis yang mempunyai kemampuan seperti trend yang sedang kita pelajari.

Terkadang memang calon penulis justru mempunyai insting yang lebih tajam dari penerbit, sehingga sering terjadi penerbit tertinggal informasi dibandingkan dengan penulis.

Hal inilah yang menarik, karena penerbit belajar dari data-data histori pemasaran sedangkan penulis terkadang telah melangkah lebih jauh dengan prediksi yang mungkin telah diplajari sebelumnya.

Penulis menguasai konten, sedangkan penerbit menguasai data pemasaran. Langkah yang dilakukan adalah melakukan link and match antara data history dan data trend ke depan.

Inilah pentingnya komunikasi yang harus dijalan antara calon penulis dengan calon penerbitnya, karena keduanya terkadang dalam cara pandang yang berlainan. Penulis lebih ke konten yang dikuasai, sedangkan penerbit lebih banyak bobot pemasarannya.

Penulis memerlukan media untuk menyampaikan maksud dan tujuannya menerbitkan buku. Hal ini yang menjadi kunci keberhasilan untuk dapat masuk ke dunia penerbitan, yang memang disamping masalah pasar yang diperhitungkan, ada masalah idealisme yang dipegang oleh penerbit. Setiap penerbit mempunyai idealisme masing-masing, terkadang Penerbit secara alamiah akan tersegementasi dalam kemampuan menelaah materi dan cara menjualnya.

Penerbit ini tergabung dalam organisasi yang diakui oleh pemerintah yaitu IKAPI (ikatan penerbit indonesia) dan APTI (asosiasi penerbit perguruan tinggi). Penerbit ini yang secara hukum diperbolehkan mengeluarkan ISBN di bawah Perpustakaan Nasional. IKAPI pemainnya adalah penerbit dan percetakan murni mencari keuntungan, sedangkan APTI adalah tandingannya yang lebih mementingkan kualitas terbitan yang sesuai dengan keilmuan kampus lembaga pendidikan tinggi.

Secara Industri, IKAPI lebih mudah bergerak di pasar, karena genre terbitannya sangat luas dan mudah diterima berbagai kalayak. Berbeda dengan target market APTI yaitu untuk lembaga pendidikan tinggi yang menekankan pada Tridarma Perguruan tinggi.

Segementasi anggota IKAPI terjadi secara alamiah, hal ini diperlukan oleh calon penulis untuk dapat memutuskan ke mana calon tulisannya dapat dilabuhkan. Karena anggota IKAPI yang berjumlah 1000-an tentunya akan sulit diamati secara detail. Kuncinya untuk mempermudah hal tersebut seringkali calon penulis akhirnya membagi penerbit dalam istilah Penerbit Mayor dan Penerbit Minor. Hal ini semata untuk memudahkan saja dalam mengidentifikasi penerbit.

Penciri penerbit mayor dan minor semakin kentara dalam pemilihan kode nomor ISBN, unuk mempermudah skala produksi masing-masing penerbit. Dan hal ini digunakan oleh lembaga DIKTI untuk memberikan penilaian tersendiri terhadap penerbit tersebut.

Sebagai calon penulis kita dapat melihat pula histori hasil terbitan masing-masing penerbit untuk dapat memutuskan kemana buku kita  diterbitkan. Apabila kita mempunyai tulisan Fiksi, maka kirimkanlah naskah itu ke penerbit yang memang kuat di pasar buku Fiksi, jangan mengirimkan naskah ke penerbit yang lebih kuat di Non Fiksi, atau sebaliknya.

Menurut Pak Edi langkah mudah untuk pengenalan awal penawaran tulisan  adalah dengan membuat semacam proposal penawaran penerbitan buku terlebih dahulu. Proposal ini dapat dikirimkan ke e-mail penerbit penerbit yang menjadi sasaran penulis.

Isi Proposal ini adalah meliputi:

1. Judul Utama Buku

2. Sub judul jika diperlukan (sub judul ini memberikan penciri tersendiri untuk mempermudah pencarian tema) Biasanya judul utama dapat sama dengan judul-judul yang ditulis oleh penulis lain, sub judul ini sebagai ciri khas dari tulisan.

3. Outline lengkap naskah, dalam bentuk Bab-bab dan sub bab yang jelas hirarkinya.

4. Target pasar sasaran tulisan, misalnya buku ini untuk Guru, siswa, atau Orang tua, atau tulisan umum semua lapisan masyarakat.

5. Tulislah Curicullum Vitae dalam bentuk narasi. Ini sangat penting untuk melihat kepakaran bapak ibu di bidang apa, atau menonjol di bidang apa. Hal ini digunakan oleh bagian pemasaran untuk melihat besarnya potensi calon pembaca penulis tersebut.

Setelah lengkap ke-5 hal tersebut, akan lebih afdol lagi jika  sekalian menyertakan satu bab sampel. Satu bab sampel ini akan ditelaah oleh bagian editorial, untuk melihat gaya penyampaian. Untuk melihat pemilihan kata (diksi) kalimat, serta gaya penyampaiannya.

Untuk tema-tema tertentu Gaya Penyampaian ini sangat diperlukan, untuk dapat menggaet pembaca. Setiap pembaca mempunyai kecenderungan menyukai gaya tertentu dari penulisnya. Misalnya penulis menggunakan kalimat-kalimat aktif akan lebih banyak disukai oleh pembacanya dibanding dengan kalimat-kalimat pasif.

Penulis juga tanpa sadar akan lebih banyak menggunakan kalimat pasif, karena saat kita skripsi, tesis, hingga disertasi 100 persen menggunakan kalimat pasif. Berbeda dengan gaya penyampaian di Buku yang lebih powerfull jika menggunakan kalimat aktif. Setelah itu jangan sungkan-sungkan  kirimkan ke beberapa penerbit, supaya dibaca oleh editor atau redaktur penerbit. Rata-rata penerbit memperlakukan Proposal Penerbitan buku sudah selayaknya naskah atau bakal buku yang akan terbit. Sehingga akan melalui beberapa reviu, dari proposal yang ditawarkan.

Di dalam Undang-undang perbukuan, tahap ini talah dibuat aturannya, sehingga setiap penerbit memang telah terstantarisasi mengikuti perundangan dari pemerintah tentang Naskah dan Buku.

Tahap yang penting selanjutnya adalah tahap check plagiasi, yang dilakukan oleh editor bahasa. Tahap ini akan meneliti seberapa besar penulis melakukan plagiasi terhadap tulisan lain. Cek plagiasi bisa dilakukan menggunakan aplikasi dan secara manual oleh editor-editor yang berpengalaman. Hasil dari cek plagiasi berupa laporan derajat plagiasi, yang sebenarnya secara detail dilakukan saat telah diterimanya naskah untuk diterbitkan.

Jika terjadi plagiasi di batas ambang yang ditentukan, naskah akan dikembalikan untuk  dilakukan revisi. Plagiasi ini meliputi teks dan gambar yang disadur tanpa memberikan sumber yang jelas. Sebaiknya jika menulis naskah, selalu cantumkan sumbernya untuk naskah non fiksi. Sedangkan naskah fiksi, tidak diperlukan sumbernya.

Langkah akhir yang tidak kalah pentingnya, adalah membuat resume, abstract, atau calon sinopsi buku. Yang biasanya diletakkan di back cover buku. Sinopsis sebaiknya ditulis oleh penulisnya sendiri, jangan serahkan ke penerbit, karena penerbit biasanya tidak menguasai dengan detail materi.

Setelah buku dinyatakan diterima, jangan berhenti sampai di sini. Carilah endorsment-endorsement dari tokoh-tokoh yang dianggap mumpuni di bidangnya atau pejabat masyarakat yang dikenal, artis, dll yang mempunyai follower atau massa banyak. Hal ini lebih ke strategi pemasaran buku ke depannya.

Berdasarkan beberapa pertanyaan peserta dapat disimpulkan sebagai berikut:

Publication Element, itu adalah jumlah produksi yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Penerbit Andi skala produksi terbitannya adalah 4 digit.

Penerbit Indi mungkin skala terbitannya hanya 1 digit, nah itulah penciri yang dapat ibu bapak lihat penerbit tersebut mempunyai ISBN penerbit skala minor atau mayor

Registrant element, juga dapat dilihat sebagai penciri skala penerbitnya .. semakin kecil registrant element penerbit tersebut mempunyai skala terbitan yang besar.. terlihat di Publication Element... inilah yang menjadi acuan DIKTI dalam menentukan outcome penulis diterbitkan oleh siapa

Penerbit di bawah APTI biasanya adalan penerbit-penerbit kampus atau PRess Kampus

Publication Element, itu adalah jumlah produksi yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Penerbit Andi skala produksi terbitannya adalah 4 digit.

UGM PRESS, ITS PRESS, ITB PRESS, UI PRESS dll adalah penerbit di bawah APTI

Usahan dapat menerbitkan di penerbit anggota IKAPI, sehingga angka kredit Guru dapat mempunya value yang baik

 

                                                            Contoh keanggotaan IKAPI

1. Penerbit ANDI 60 persen dalah buku Perguruan Tinggi, Sisanya adalah buku Umum, Buku Pendidikan Dasar dan Menengah

2. Guru tentu berpengalaman di bidang masing-masing, tentunya mempunyai kekuatan tersendiri yang terkadang tidak disadari. Buku yang ditulis guru yang di lapangan biasanya lebih berbobot di banding ditulis oleh sekadar penulis yang hanya tahu teori keilmuannya saja.

CV hanya bekal bagian pemasaran, untuk dapat menkreate model pemasaran-pemasaran baru. Misalnya webinar online, WOrkshop, kuliah Daring, Sekolah Daring yang ke depan akan semakin beragam medianya.

Untuk mengirim naskah atau proposal   dapat mengirimkan ke alamat kami di naskahandi@gmail.com. Mohon dapat dibuat subject Belajar Menulis Gel. 16 untuk bpk Edi Penerbitan

Bagi yang mempunyai gelombang yang berbeda boleh memberikan sesuai dengan gelombang yang bapak ibu ikuti.

Banyak penerbit IKAPI yang mengelola terbitan Antoligi Pusisi, Cerita Pendek, Novel. kita dapat mengirimkan ke sana, karena kan untuk terbit biasanya cukup besar. Ada penerbit yang mengkhususkan anak perusahaannya untuk menerbitkan buku fiksi istilahnya Imprint (anak terbitan). Di Andi kita mempunyai Imprint Sheila yang menangani terbitan Fiksi. Memang jumlah terbitannya masih sedikit.

ini adalah daftar anggota IKAP https://www.ikapi.org/anggota-ikapi/

Cermati beberapa penerbit tersebut dan coba googling karya-karya terbitannya tentu akan dapat melihat profil penerbit tersebut.

Banyak penulis yang menganggap dirinya masih pemula. Andrea Hirata yang sangat terkenal saat memasukkan naskah pertamanya ke penerbit pasti dihinggapi rasa minder yang sama rasakan dengan peserta menulis sekarang. Naskah Andrea Hirata juga ditolak di sana-sini oleh penerbit Mayor, Minor. Jika melihat histori Andrea Hirata, tidak ada data yang tersimpan yang dapat dipelajari CV nya saat awal menawarkan naskah. Nah bisa kita bayangkan jika Andrea Hirata memutuskan untuk tetap menyimpan potongan-potongan tulisan Diarynya tersebut. Laskar pelangi tidak akan menjadi sejarah terbitan buku yang melampaui rekor jumlah terjual bukunya saat ini.

Jadi dapat kita berkaca dari Andrea Hirata yang fenomenal. Catatan tulisan Andrea Hirata Pra Laskar Pelang tidak ada jejak sama sekali, bagaimana penerbit dapat yakin kalau tulisan tersebut bisa meledak di pasaran. Memang buku best seller di Indonesia biasanya terjadi karena Blessing .. atau karunia... bukan karena By Design.. jadi kesempatan itu selalu ada..

Apabila melihat data IKAPI, kita jangan terpaku dengan satu penerbit. Ada puluhan penerbit yang saat ini butuh sekali naskah yang bisa meledak semacam Laskar Pelangi hingga KKN di Desa Penari. Semua kemungkinan masih ada, sehingga kita harus berani mencoba. Meskipun saat ini semua penerbit juga terdampak pandemi, sehingga melambat dalam merespon tulisan. Melambat dalam pemroses naskah, dan melambat dalam memasarkan buku. Akan tetapi kami masih optimis ke depan pasca pandemi ini, pasar buku akan semain bergairah di semua lini media. 

1. Di Atas sudah sy sertakan sertifikat keanggotaan IKAPI, dan web IKAPI sehingga bapak ibu bisa melihat nomor anggota IKAPI yang aktif

Ini adalah contoh ISBN yang telah lolos dikeluarkan oleh PERPUSNAS

Nomor itu dipisah-pisah dalam 5 bagian, bisa bapak ibu cermati strukturnya sesuai dengan skema ISBN yang saya sertakan di bagian awal tadi

Endorsement memang memerlukan materi awal, tidak harus cover. Bisa dikirimkan terlebih dahulu ke calon endorsement. Memang akan lebih gampang jika di lini bagian yang kita kuasai atau sesuai dengan lingkungan pekerjaan bapak ibu sekalian.

Sebenarnya penerbit mayor dan minor terlihat jumlah produksinya yang tercermin juga di dalam nomor ISBN yang saya jelaskan di depan. Penerbit ANDI mempunyai target produksi pertahun di angka 500 judul. Hingga saat ini sudah kisarannya di atas 20000 judul yang kita terbitkan. Hal ini yang membuat register ISBN kami termasuk ke penerbit dengan nomor registar elemnt yang dikriteriakan mayor. Dahulu DIKTI memberikan skala penerbit mayor dari jumlah cabang pemasarannya yang minimal ada di 3 propinsi, namun kriteria tersebut sudah diubah hanya dari nomor ISBN nya saja.

Kesimpulannya:

Penerbit memerlukan informasi yang lengkap tentang materi yang akan ditawarkan kepadanya. Sehingga berikan penjelasan dengan cukup, sehingga dapat meyakinkan materi naskah Anda layak untuk dibaca dan dikonsumsi sejumlah besar calon pembaca. Tanpa clue petunjuk yang memadai dari penulis, penerbit bisa salah dalam mengambil keputusan. Sehingga jangan sia-siakan kesempatan Anda untuk dikenal oleh calon pembaca yang menunggu tulisan-tulisan mencerahkan yang akan hadir setiap masa.

Luar biasa sekali materi perkuliahan malam ini, sehingga membuat saya pribadi semakin semangat dan tertantang untuk menyiapkan tulisan buku solo saya yang nantinya akan saya kirim ke penerbit. Semoga dapat terlaksana dengan baik.

Alhamdulillah materi malam ini membuat saya lebih semangat lagi dalam belajar menulis.

Salam Literasi